2012/02/04
Ku simak dalam benak apa yang sering
kudengar dari para tetua, ”tunggal sesama”. Berulang-ulang ku perhatikan dalam
lamunan, ”tunggal sesama”. Kita, manusia, harus sanggup mengormati dan
menghargai ”sesama hidup”. Itu bagian dari tugas kepemimpinan yang menjadi
takdir manusia.
Ya, ”tunggal sesama” bicara tentang
batu, tanah, angin, air, api, rumput, binatang, manusia, malaikat, iblis,
langit, bintang-bintang, rembulan, dan segala macam yang Alloh ciptakan. Ini
tentang iman perihal ”cipta”, yang diciptakan dan yang menciptakan, makhluk dan
Kholik.
Pemahaman terhadap ”tunggal sesama”
merupakan bagian dari bekal dalam menempuh jalan menuju Yang-Maha-Esa,
Allohurobbul’alamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar