8.05.2012

SESAMA


2012/02/04

Ku simak dalam benak apa yang sering kudengar dari para tetua, ”tunggal sesama”. Berulang-ulang ku perhatikan dalam lamunan, ”tunggal sesama”. Kita, manusia, harus sanggup mengormati dan menghargai ”sesama hidup”. Itu bagian dari tugas kepemimpinan yang menjadi takdir manusia.

Ya, ”tunggal sesama” bicara tentang batu, tanah, angin, air, api, rumput, binatang, manusia, malaikat, iblis, langit, bintang-bintang, rembulan, dan segala macam yang Alloh ciptakan. Ini tentang iman perihal ”cipta”, yang diciptakan dan yang menciptakan, makhluk dan Kholik.

Pemahaman terhadap ”tunggal sesama” merupakan bagian dari bekal dalam menempuh jalan menuju Yang-Maha-Esa, Allohurobbul’alamiin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar