Suatu waktu, anda tersadarkan, kemudian
memberanikan diri mengakui bahwa anda telah berbohong dan menghianati janji
kepada seseorang, itu adalah tindakan terpuji. Siapa pun patut memberi hormat
untuk tindakan itu!
Mungkin, ketika mendengar pengakuan anda,
teman anda kecewa karena anda meremehkan kepercayaan yang diberikannya; dan
sakit hati karena anda menghianati perjanjian.Anda meminta maaf, menyerahkan
segala keputusan kepada teman anda. Anda pasrah.
Kemudian anda mendapatkan maaf yang tulus dari
teman anda: teman anda tetap menggelarkan tikar cinta, selimutkan kasih sayang
kepada anda; ia tetap mempercayakan kepercayaannya kepada anda, memberi
kesempatan kepada anda untuk memperbaiki kekeliruan.
Bagaimana perasaan anda? Bagaimana anda
membuktikan kepada diri anda sendiri bahwa “pengakuan” dan “permintaan maaf”
itu sungguh tulus dari sanubari anda? Lalu bagaimana anda memperlakukan
“pemaafan” sepenuh hati yang anda terima dari teman anda?
aihhhhh curcol wakakakaaaaa :lol:
BalasHapushiaaaaaaa
Hapusheuheu