Di hening fajar muda, kali ini, awan putih tebal sembunyikan bintang-bintang. Pada rembulannya terpancar pesona buram.
aku ada
karena Mu
aku tiada
Pandangku sungguh tak jauh, hingga tak segala irama siang malam dapat kusimak. Apa yang sanggup kuterima? Tak ada, bahkan untuk setetes air Mu.
(kusambut kelahiranmu di silam itu, 12 maulud
semoga aku merindu kesanggupanmu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar