9.06.2012

SELUANG PANJANG



Sekejap saja.
Cahaya sudah tampakkan
ragam warna dan rupa
jauh sebelum kesadaran kita
menyadarinya.

Sekejap saja.
Terlentang, kengkurap, duduk,
jongkok, kemudian berdiri,
dan tiba-tiba berlari.
Perjalanan akan lebih panjang,
menjulang, sejuk, gersang
tenang dan tak tenang
bergantian.

Sekejap saja.
Waktu menjadi hakim yang tak peduli.
Jika harus berlalu, maka berlalulah
semua. ''ubah!'', sabdanya.
Maka tanah membasah, pucuk menyubur
dan bunga berkembang,
mengalun burung dan serangga,
angin, hujan, kering kerontang
punah musnah pisah pilah

Sekejap saja.
Tercantas oleh loncatan kesadaran,
tiba-tiba, tanpa kabar terbaca,
semerbak kamboja melambai-lambai
memanggil menggapai sukma.
Tanah merah ulurkan tangan,
''kemarilah, nak, akan kucumbu
kau hingga hilang tak berbayang!''
Maka lenyap untuk menyambut masa
seluang yang panjang.

5 September 2012

1 komentar: