9.06.2012

ARAS JARI



jemari tak lentik, kaku, bisu,
wakil lidahku
sulamkan aksara merupa
kata-kata
deret kalimat bait acak
adalah tapak
sampah pikiran
runtah rasaan
limbah nalaran
sembarangan
tercecer jejak
berserak

masih dengan jemari yang sama
ingatan meloncat-loncat. memaksa
minta diperhatikan kesadaran
yang terduduk selonjoran
pelan-pelan, perlahan
mewarna kenangan
ah, rupanya lama terlena
terlalu cepat kejarannya
memburu
bisu

baiklah
sejenak nikmati jeda
membuka lembar tanpa batas
telaah
banyak makna
terabaikan nyaris lepas
inilah
dengan jemari yang tak beda
meretas rimbun belukar dalam nafas
akulah
dari aku kepada aku-Nya
mencium bumi menuju aras, dalam dan luas

7 September 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar