(Untuk Agung Manikam dan Lina Sophy)
Tanggal 8 Desember 2013 adalah bagian dari hari baik bagiku, ini hari
bahagia, pun tak hadir pada pernikahannya Agung dan Lina. Maka aku
ingin menulis tentang satu keindahan dan kemerduan. Ini tentang
kepaduan yang menjadikan nyala dan langkah, dan kebaruan yang
sebaiknya selalu baru.
Keindahan itu rupa dari ragam bentuk dan warna-warna yang padu dalam
satu tamam. Tiap-tiap benda tersusun dari setengah sesuai dan
tak-sesuai; kemerduan itu rupa dari ragam major dan minor yang padu
dalam satu lagu. Tiap-tiap nada tersusun dari setengah tinggi dan
setengah renah.
Maka sebaik-baiknya menikmati adalah menerima keseluruhannya sebagai
kesatuan. Sebab, ketika bersedia menerima juga berarti bersedia
memberi, demikian sebaliknya. Ibarat satu, ia genap sekaligus ganjil,
setiapnya adalah setengah-setengah yang memadu dan padu.
Memadu "dua pribadi dalam satu cita" ibarat setengah positif menerima
setengah negatif, sebagai sama-sama energi, sehingga menjadi satu
nyala; atau umpama kiri kehilangan setengah langkah untuk setengah
kanan melangkah sehingga menjadi satu langkah;
Ini makna lain dari "kehilangan": relakan satu pribadi"ku" kehilangan
setengah ke"aku"annya. Kerelaan ini syarat terbaik dalam menjumlahkan
dua "aku" menjadi satu: satu arah tuju, satu langkah baru, satu dari
keseluruhan taman dan lagu dalam keluarga.
___
(gak hadir pada pernikahan kalaian, mencuri poto dari Mas Agung:
maaf ya...heuheuheu...
aku meng-amin-kan do'a baik kalian)