8.22.2015

"Tikus"


tak di pesawahan tak di perkebunan
tak di sekolahan tak di pemerintahan
tak kenal dimana-mana dan siapa-siapa
tak perdulikan apa-apa
yang penting ada yang bisa digimana-gimana
tikus ya begitu memangnya
maklum binatang pengerat
memangkas hingga sekarat
maka biasalah dikata-kata bangsat

ya memang begitu
kan, tikus
ya tetep rakus
mungkin sampai mampus

Pak Tua dan Palawija

dedaun itu adalah mimpi-mimpi
melayang memburu debu
lalu, berdua menunggu-nunggu
angin
terbangkan mereka ke tempat angan
hujan-hujan
hujan

di ujung kebun merenung
memandang hamparan palawija
memicing perih
berkaca kepada genang airmata

6.06.2015

Rembulan

kulekati wajahmu
pandangku sungguh merayu
harap akan temu di tanggal satu
tanpa perbedaan
tanpa perseteruan
tanpa keragu-raguan

5.16.2015

Tersenyumlah

memang kepada kata
ruang raung kita
segala rupa
suasana
seperti gelap kepada malam
atau karam kepada dalam
hati
abadi dalam puisi

masih ada aksara untuk semua
jika suara enggan mengeja

5.05.2015

Lidah Bedebah

selain jilat menjilat
ialah ahli bersilat
kaki-tanganya

selain hujat menghujat
ialah pakar melaknat
sepak-terjangnya

5.02.2015

Suara Sepi


getargetar yang dituang melukis bulan sepasi
sebagiannya dipenggal kenang
garisnya digores bosan
warnanya irama pudar

pada kanvas yang belum penuh itu
senandung tergambar kelu

Jadi Melacur

parasnya tampak lengang
sebagian seri dipenggal kenang
kini remang-remang
kangkangnya benar-benar ladang
di sana tertanam rupa-rupa wewangi
segala aroma nyeri
...nyeri!

para kunang-kungang girang
berenang mencari riang
sesuka-suka
semau-mau semuanya
tak peduli aroma nyeri
...nyeri!

terlanjur lacur
biarlah nurani tidur
ditindih degil birahi
nikmati nyeri!

4.26.2015

Ibunda


aku lahir di antara bukit-bukitmu
basah mengalir
hadir

aku tumbuh di antara gunung-gunungmu
kulum kuntum
ranum

aku mekar di antara badai-sepoimu
gaduh, lembut
patut

aku ada di antara asuh-asihmu
hidup, mati
saksi


3.16.2015

Mata Mata

1
mata terbuka tak selalu
sebagai pintu memasuki qolbu
sebagai tatap memandangi sesuatu

2
mata tertutup boleh jadi
sebagai celah menelisik hati
sebagai langkah mengamati diri

3.11.2015

Buih

aku pikir aku sudah merasa, tetapi rasa membantah bahwa aku sudah melakukannya. karena pernyataan pikir adalah penting, maka akal mengingat-ingat lagi, menimbang bantahan rasa.

hati menanggapi. seperti kau dan aku, sama saja. mereka berdua seringkali berdebat, padahal kita ketahui bahwa mereka bersama-sama melakukannya. selalu mereka saja.

nalar pun berkata, apalagi yang kau kehendaki? semua sudah jelas. yang dilangit yang dibumi dan yang diantara keduanya tidak pernah benar-benar hitam atau putih.

lalu: mengalirlah airnya; mengebuslah udaranya; mebakarlah apinya; mengeraslah tananya.

terang lenyap dilahap malam
gelap sirna disinar bintang
semua, ya, semuanya
lindap dicumbu kata-kata
remang mengangkang, gagahi segala isi

3.10.2015

Ibu

belum kutemukan lagi cinta termerah
selatang engkau marah
kala kulengah

aku merindu
Ibu

Ibu...

11,11,14

Imbal-Balik

diam-diam aku perhatikan
mereka
perhatikan aku diam-diam

tenang-tenang aku biarkan
mereka
biarkan aku tentang-tenang

2.01.2015

Ketika Kau Segalanya

ketika tiada segala ini itu
kecuali adalah Kamu
itulah Kauku

ketika kuKaukan saja
apa-apa ada
segalanya