12.26.2013

25 Desember 2013

musim berganti
gugur bunga demi kuntum kemudian
hilang untuk berganti
terbit kepada senja lalu malam
berulang
tak terulang
tak terencana
tak terharap
tetap beranjak...

...sirna

Mimpi

Mimpi.

Mengikuti para motivator, "raihlah mimpimu". Maka pertama-tama aku
menyusun suatu impian dengan bahan pilihan yang tersedia dalam benak.
Ya. Benak itu kan perpustakaan jiwa yang didalamnya terdapat ragam
referensi (ingatan). Sebisa mungkin, secermat mungkin, seteliti
mungkin, impian disusun dan terbangunlah dengan indan. "Kelak, aka
akan…, karena itu adalah mimpiku, impianku!".

Beranjak dari beranda kamar, membuka laptop, mengaksarakan impian yang
aku susun beberapa hari. Dua halaman A4 hampir penuh. Sedari awal, aku
sudah sungguh sumringah. Betapa hebatnya aku: tidak hanya menentukan
bagaimana keadaanku seharusnya nanti, tetapi juga telah memilih-milih
jalannya agar sampai padanya dengan selamat.

Kira-kira, cuma perlu dua halaman A4 lagi untuk menyelesaikan
garis-gari pokok sebagai pedoman guna meraih mimpi yang aku susun
berhari-hari. Tapi sial, kopi di cangir sudah habis. Terpaka buat
lagi, sendir. Lebih sialnya lagi, selama membuat kopi, lamunan malah
bermain layang-layang, sembangi masa demi masa, kenangan terkenang.
Karenanya aku memilih mebuka file-file lama.


adakah seorang insan yang mengerti..
apakah arti kehidupan ini…
pernah kucari arti cinta sejati
namun yang kutemui hanyalah mimpi..
suatu mimpi kosong yang tak bertepi
apakah salah hati ini
ingin memiliki sebuah cinta sejati..
apakah arti sebuah persahabatan sejati
apakah itu juga sebuah mimpi..?
jika benar,
apalah arti semua ini.. (1


Puisi itu ditulis Wardhana tahun 2008. Entah apa maksud yang ingin
ditegaskan oleh puisi itu, tapi "yang kutemi hanyalah mimpi"
memunculkan pertanyaan: mengapa tidak ditanyakan "apakah arti sebuah
mimpi sejati". Beberapa saat lamun-melamun, kemudian balik membacai
barisan kalimat perihal impian yang baru setengah kuaksarakan.

Penasaran perihal mimpi dan impian, klik search untuk semua file dalam
disk C, D, E. Beberapa file muncul dengan nama yang mengandung kata
mimpi. Munucl beberapa tulisan yang kuambil dari blog dan tulisan
teman perihal mimpi dan impian. Tapi cuma satu puisi yang berjudu
Mimpi, tanpa kata lain sebelum dan sesudahnya, ditulis Arina ditahun
yang sama.


mimpi
adakalanya suka duka
penat letih
mimpi
melayang jiwaku
enak bersama mainan yang terus beraksi
hinggalah ku terjaga dari lena yang enak (2


Sialnya, "apakah arti sebuah mimpi sejati" malah kujawab "hinggalah
kuterjaga dari lena yang enak". Impian yang kususun, ternyata tak
lebih sejati dari "mainan yang terus beraksi" selama tertidur. Karena
impian hanya kata sifat dari mimpi yang teralami ketika tidur. Diluar
keadaan tidur, mimpi tak pernah terjadi. Maka, sekejap berada dalam
keterjagaan impianpun buyar. Hapus, dan menggantinya dengan ini.

Ada lagi sialnya, "apakah itu juga sebuah mimpi..?", dalam puisi
Wardhana, memantik keisengan merekayasa kalimat, menjadi "apakah ini
juga sebuah mimpi?" Jangan-jangan aku ini sedang dalam keadaan
tertidur, tidur yang lebih lama daripada yang biasanya kita sebut
tidur. Dari kesemerawutan tulisanku yang ini, bodohnya, aku malah
mengakhirnya dengan kalimat: mimpi, ini adalah kenyataan lain dari
kenyataan ini.


Puisi
1. Arti Kehidupan, Joe Wardhana, 12 Juli 2008, Bandung
2. Mimpi, Norsaparina, 11 Agustus 2008, Kuala Lumpur


28 Oktober 2013

Filosofi Cinta

karena cinta melihat maka adalah keindahan
karena cinta mendengar maka adalah kemerduan
karena cinta membaca maka adalah pengertian
karena cinta mendengar maka adalah pemahaman
karena cinta tak buta maka adalah keindahan pengertian
karena cinta tak tuli maka adalah kemerduan pemahaman
karena cinta adalah pengertian dan pemahanan maka adalah penyatuan
demikianlah cinta karena ia adalah mengetahui kurangnya pengetahuan

(
adakah sama yang buta dengan yang baik penglihatanya?
adakah sama yang tuli dengan yang baik pendengaranya?
)

18 November 2013

Latah

gemuruh sungutku
sebut-sebut namamu
n a m a n a m a m u
wakil segala keindahan
ketentraman
kedamaian

5 November 2013

Terajut

ingin kuusir bayang-bayangmu
tetapi semakin syahdu
ingin kubuang hasrat padamu
tetapi semakin rindu

12.23.2013

Gelitik Mimpi

ternyata parah
kemari basah
sebelum tiba malam
datang bawaku tenggelam dalam
mimpi yang asyik
menggelitik
ada terkejut gugup
ketika terjaga kuyup

12.22.2013

Interupsi

sejak kecilku
mana susumu, ibu?
anak sapikah aku?
atau sapi lah bapakku?

sayangku, ibu
siapa sesap ASImu?
bapakku kah?
atau bapak-bapak lah...?

(untuk ibu-ibu sialan
dari anak-anak aburan)

Ibu-ibu, SELAMAT “HARI IBU”

12.18.2013

Disebalik Topeng

mata :
sejenak saja
diam mengeja
kemudian terbaca
pada urat-urat ukirannya
atau pada puing pecahannya

12.17.2013

Mata Cundang

indahku ragu-ragu engkau cumbu
intipmu di balik tirai malu-malu
diam-diam diammu mau
mencuri
menikmati
dalam sembunyi