4.19.2013

A D A

Ada Arah Kau Ada
 
ke pada barat kulekati timur dibelakangku
tak ke mana
sama kala aku rekati timur itu begitu
tak beda
jangkau mu ke segala arah tuju
ada

4.17.2013

4.15.2013

TENTANG MU


tentang Mu
arti kutampung
tak sanggup kuhitung

tentang Mu
tak kufahami
lebih melimpah lagi

tentang Mu
tak tahu apa-apa
melampaui itu semua

(dzat yang maha
kasih sayang cinta
perkenankanlah aku
fahami arti segala tentang Mu)

13-04-2013

4.13.2013

AIR KEHIDUPAN

hujan itu kasih tumpah. adalah
pembasuh lembar dedaunan
impian
yang kemarau lekatkan.

hujan itu sayang ruah. adalah
pemucuk rerumputan
harapan
yang nyaris kering diinjak kedengkian.

hujan itu cinta basah. adalah
perekah kekembangan
penalaran
yang hampir sirna ditikam kenyataan.

hujan itu semesta curah. adalah
pembuah pepohonan
kehidupan
yang hampir sekarat terjerat penasaran.

hujan itu, nak, adalah
impian dan harapan
dalam
penalaran kehidupan

4.09.2013

MALAM-MALAM

Bayangkan tanpa bintang-bintang, rembulan, damar, listrik, dan lain-lain alat penerangan, malam hanya makhluk tanpa setitik pun cahaya. Jika kuacukan jempolku sejengkal dari mata, tentu tak akan tampak jempolnya, kecuali gelap. Mata benar-benar tak berguna.

Untungnya, ketika aku menyadari, entah sejak kapan, di langit malam dapat kutatap bintang, rembulan yang timbul tenggelam untuk timbul dan tenggelam ulang, dan macam-macam alat penerangan. Karena itu, baik siang atau pun malam, aku bisa leluasa melihat jempolku dan merapikan kukunya.

Bunga-bunga dan daun-daun dengan keragaman warna di masing-masih pohonnya, dan kupu-kupu yang hinggap di ujung daun kemudian pindah kepada kembang-kembang di halaman, tak dapat kusakisikan keindahannya yang sempurna ketika malam. Betapa aku kehilangan banyak warna karenanya.

Lalu, apa yang istimewa dari malam, maka aku enggan kehilanga sadarku ketika ia datang? Gelap! Ketika itulah aku mulai menyarankan kepada diriku untuk menyaksikan segala warna yang malam sembunyikan. Ketika sesuatu menjadi tak-ada, maka arti ada-nya sungguh ada.